Breaking News

Minggu, 19 Oktober 2025 WIB
Info terbaru - Dalam Dua Pekan, KCB 2 Ditonton 1,5 Juta
Selasa, 27 Jun 2023, 13:55:18 WIB
Info terbaru - Pemilik Facebook akan Dibuat Filmnya
Selasa, 27 Jun 2023, 11:33:17 WIB
Info terbaru - Manchester United Incar Zidane Baru
Selasa, 27 Jun 2023, 11:33:27 WIB
Info terbaru - Ferrari 458 Polesan Teknologi Jepang
Selasa, 27 Jun 2023, 02:17:42 WIB
Selasa, 27 Jun 2023, 02:17:48 WIB, 32 View Administrator, Kategori : Info terbaru

Belum juga resmi diumumkan masuk jajaran kabinet, sejumlah calon menteri sudah berani membeberkan programnya. Salah satunya, Tifatul Sembiring. Tifatul disebut-sebut sebagai calon kuat Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informasi).

Apa saja program Tifatul? "100 Hari pertama? Kita targetkan sampai 2014 itu ada 10 ribu desa komputer. Presiden menargetkan tiga bulan ini ada 100 desa komputer harus tercapai," kata Tifatul di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa 20 Oktober 2009.

Komputer-komputer ini, kata dia, bisa dimasukkan ke lembaga pendidikan untuk meningkatkan sumber daya manusia. Bagaimana SDM Indonesia bisa masuk ke bisnis supaya Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain. Selain itu juga untuk meningkatkan e-goverment untuk meminimalisir korupsi, kolusi, kolusi dan nepotisme.

Dengan e-goverment, kata dia, maka nantinya semua urusan menjadi less paper. Artinya pegawai di tingkat pemda dan kecamatan, tidak lagi menerima uang tunai. "Tapi cukup menerima resi, sehingga sogok menyogok bisa diminimalisir," kata dia.

Tifatul sendiri mengaku tidak begitu asing dengan dunia Kominfo karena latar belakang pendidikannya cukup mendukung. Gelar sarjana strata satunya di bidang Informatika dan Komunikasi. Ia juga mengaju pernah bekerja selama delapan tahun di sistem informatika dan komunikasi PT Perusahaan Listrik Negara.

Sementara strata duanya di bidang politik internasional di Islamabad, Pakistan. "Itu saja sih, pinter ya belum, diupayakan sesuai," kata dia.

Namun ia berharap bisa menembus tantangan Kominfo ke depan, yakni perbedaan kemudahan akses di kota besar dan desa. Selain itu juga soal infrastruktur yang masih lemah. Masalah lain, kurangnya tayangan edukatif di bidang informasi. "Dalam satu riset dikatakan 10 dari 75 tayangan di TV, radio masih bermasalah," kata dia.

Dia menambahkan, pelayanan informasi di Indonesia juga masih lemah. Karena itu ia akan mengusahakan peningkatan layanan informasi ini. (Sumber: vivanews.com)



Dalam Dua Pekan, KCB 2 Ditonton 1,5 Juta
Selasa, 27 Jun 2023, 13:55:18 WIB, Dibaca : 77 Kali
Pemilik Facebook akan Dibuat Filmnya
Selasa, 27 Jun 2023, 11:33:17 WIB, Dibaca : 27 Kali
Manchester United Incar Zidane Baru
Selasa, 27 Jun 2023, 11:33:27 WIB, Dibaca : 47 Kali

Tuliskan Komentar